.

Rabu, 25 Juli 2012

MIN JEJERAN Adiwiyata NAsional 2012


Bupati Bantul, Hj Sri Surya Widati menerima penghargaan Penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) terbaik tingkat kabupaten dan kota se-Indonesia. Atas prestasi ini, Bupati menerima piagam dari Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia di Hotel Sahid Jakarta, Selasa (5/6) malam nanti.

Kepala Bagian Humas Bantul Drs. Fatoni menuturkan penghargaan ini diserahkan bertepatan dengan Peringatan Hari Lingkungan Hidup tahun 2012. Penghargaan diberikan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Nomor : 110 Tahun 2012, tentang Penerimaan Penghargaan Penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) tahun 2012.

“Besamaan dengan itu diberikan pula penghargaan kepada penerima lain tingkat dari berbagai daerah di Indonesia,” ungkapnya di Bantul.

Pada kesempatan tersebut dua sekolah Adiwiyata, yaitu sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yaitu SMAN 1 Jetis sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri nasional dan MIN Jejeran menjadi SEKOLAH ADIWIYATA NASIONAL.

MIN Jejeran sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional berdasarkan hasil rekapitulasi evaluasi hasil pelaksanaan program Adiwiyata dimana tim Adiwiyata nasional menetapkan nilai pencapaian sekolah. (mlnf28/KR, 6 Juni 2012) ,Sumber KR, Lihat Detail ..


SMA 2 Bangutapan Bantul Green & Clean School


Tanggal 7 maret 2011 SMA 2 Banguntapan meloncing menjadi calon sekolah berwawasan lingkungan (SBL).
Sekolah yang dinahkodai oleh Drs. Wiyono, MPd, ini bertekat untuk mewujudkan sekolah ramah lingkungan yang pernah digagas Dra. Titi Prawiti S,M.Pd. dengan semboyan “ Sekolahku hijau dan bersih = our school green and clean”.
Bersamaan dengan memperingati berdirinya SMA 2 Banguntapan ke 14, Wakil Bupati Bantul memberi semangat untuk sukses Ujian Nasional 2011 sekaligus meluncurkan sebagai calon sekolah berwawasan lingkungan .
Besar harapan, SMA 2 Banguntapan dapat membekali pendidikan sehingga menjadi siswa-siswa yang pintar, terampil, akhlak terpuji, dan berbudaya lingkungan sebagai buah dari ketaqwaan terhadap Sang Maha Kuasa.( Selengkapnya ..) 


Minggu, 22 Juli 2012

Dampak Plastik


Dampak plastik terhadap lingkunganmerupakan akibat negatif yang harus ditanggung alam karena keberadaan sampah plastik. Dampak ini ternyata sangat signifikan. Kemarin saya telah mengupload postingan tentang Bahaya Kemasan Plastik dan Kresek Post kali ini lebih menyoroti bahaya limbah plastik terhadap lingkungan.
Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang.
Konsumsi berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.
Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut ethylene. Minyak, gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tak dapat diperbarui. Semakin banyak penggunaan palstik berarti semakin cepat menghabiskan sumber daya alam tersebut.
Fakta tentang bahan pembuat plastik, (umumnya polimer polivinil) terbuat daripolychlorinated biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT. Serta kantong plastik yang sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun. Akan memberikan akibat antara lain:
  • Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.
  • Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
  • PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
  • Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
  • Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.
  • Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.
  • Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.
  • Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya.
  • Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
  • Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.
Sebagai tambahan pemahaman, saya beberkan beberapa fakta yang berkaitan dengan sampah plastik dan lingkungan:
  • Kantong plastik sisa telah banyak ditemukan di kerongkongan anak elang laut di Pulau Midway, Lautan Pacific
  • Sekitar 80% sampah dilautan berasal dari daratan, dan hampir 90% adalah plastik.
  • Dalam bulan Juni 2006 program lingkungan PBB memperkirakan dalam setiap mil persegi terdapat  46,000 sampah plastik mengambang di lautan.
  • Setiap tahun, plastik telah ’membunuh’ hingga 1 juta burung laut, 100.000 mamalia laut dan ikan-ikan yang tak terhitung jumlahnya.
  • banyak penyu di kepulauan seribu yang mati karena memakan plastik yang dikira ubur-ubur, makanan yang disukainya.
Untuk menanggulangi sampah plastik beberapa pihak mencoba untuk membakarnya. Tetapi proses pembakaran yang kurang sempurna dan tidak mengurai partikel-partikel plastik dengan sempurna maka akan menjadi dioksin di udara. Bila manusia menghirupdioksin ini manusia akan rentan terhadap berbagai penyakit di antaranya kanker, gangguan sistem syaraf, hepatitis, pembengkakan hati, dan gejala depresi.
Terus gimana, dong?. Kita memang tidak mungkin bisa menghapuskan penggunaan kantong plastik 100%, tetapi yang paling memungkinkan adalah dengan memakai ulang plastik (reuse), mengurangi pemakaian plastik (reduce), dan mendaur ulang (recycle). Terakhir, mungkin perlu regulasi dari pemerintah untuk meredam semakin meningkatnya penggunaan plastik.


Sampah Plastik Menggunung


Masih jelas dalam ingatan kita bila setiap orang setiap hari menghasilkan sampah plastik, maka dengan alat hitung apapun setiap orang menghasilkan sampah plastik selama hidupnya sungguh cukup banyak. dan jika di jumlahkan dengan seluruh warga kampung, desa,kabupaten ,provinsi bahkan tingkat nasional..kira-kira berapa ya ?
Sementara itu Tempat Akhir Pembuangan Sampah "pasti " ada batasnya. sehingga permasalahan sampah bukan menjadi masalah sepele lagi. namun butuh "gerakan " dari setiap orang.. tidak terkecuali Sekolah.
Dari sekolah nantinya akan terbangun "kader-kader lingkungan " sebagai agen perubahan di masyarakat di tempat tinggalnya. hanya bagaimana kesepahaman penerapan pendidikan lingkungan hidup. khususnya menangani sampah dapat di lakukan bersama.


SMA PENGASIH Adiwiyata 2012



Kepala SMK N 1 Pengasih Drs. Tri Subandi, M.Pd bersyukur sekaligus bangga karena SMK N 1 Pengasih menjadi satu-satunya SMK di Kulon Progo yang mendapat penghargaan Adiwiyata 2012 dari pemerintah di Jakarta. "Kita bersyukur atas kerja keras Pokja Lingkungan Hidup dan seluruh elemen sekolah dari Guru, karyawan dan siswa/i selama ini dalam menata lingkungan sekolah yang mengacu dengan kelestarian lingkungan hidup, mendapat penghargaan dari pemerintah pusat dalam hal ini Menteri NegaraLingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan," ungkap Drs. Tri Subandi, M.Pd saat mengadakan briefing dengan Guru dan karyawan.(Selengkapnya..)


Adiwiyata


ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna sebagai tempat
yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.

Tujuan program ADIWIYATA  adalah mewujudkan warga sekolah
yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More